Cara Pemberian Pakan Ikan Lele
Cara Pemberian Pakan Ikan Lele
Siapa
diantara anda yang ingin ikan lelenya berhasil panen secara maksimal.
Nah, tentunya harus mengetahui cara pemberian pakan lele yang merupakan hal
penting dan berpengaruh sangat besar dalam kesuksesan produksi budidaya ikan
lele. Jika terjadi kesalahan dalam tata cara pemberian pakan lele akan
berakibat buruk, dari benih atau bibit lele yang tumbuh lambat, mudah terserang
penyakit sampai kondisi yang paling fatal yaitu kematian pada ikan lele yang
dibudidayakan. Banyaknya keluhan dari para pengusaha ternak atau budidaya
lele tentang penyakit yang menjangkit lele peliharaan mereka sebagian besar
diakibatkan dari kurang atau mungkin sama sekali belum mengetahui tentang tata
cara pemberian pakan lele yang baik dan benar, adapun tata cara pemberian pakan
lele dapat dibagi menjadi : Waktu Pemberian Pakan, Persiapan Pemberian Pakan,
dan Cara Memberikan Pakan.
Tata
cara pemberian pakan lele pada segmen pembenihan dan pembesaran tidak terlalu
banyak perbedaan, perbedaan paling mendasar hanya pada pakan alami dan pakan
tambahan. Pada segmen pembenihan ada pemberian pakan alami berupa cacing sutera
pada saat larva berumur lima hari, sementara pada segmen pembesaran jarang
sekali ada pembudidaya yang meberikan cacing sutera, sementara pada segmen
pembesaran, pemberian pakan tambahan berupa ayam tiren, ikan runcah dan
lainnya. Kita akan coba menjelaskan satu persatu dari ketiga bagian tata cara
pemberian pakan lele.
Waktu Pemberian Pakan Lele
Dalam
tata cara pemberian pakan lele, mengetahui waktu pemberian pakan merupakan hal
yang sangat penting, selain harus mengatur waktu pemberian pakan lele sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan, baik yang menggunakan tiga kali sehari
atau lima sampai dengan enam kali sehari (Setiap 3 jam). Yang sangat penting
dan harus diperhatikan adalah pemberian pakan lele tidak boleh dimulai terlalu
pagi, atau lebih jelasnya, jangan memberikan pakan pada lele sebelum jam
sembilan pagi. Kenapa demikian? Berdasarkan penelitian pada waktu pagi sebelum
jam sembilan, permukaan air kolam masih tercemar oleh zat-zat yang merugikan
yang dibawa oleh udara, jadi jika kita memberikan pakan pada saat yang terlalu
pagi, maka pakan akan bercampur dengan zat-zat tersebut sehingga menjadi racun
dan berbahaya bagi kesehatan ikan. Dengan menunggu hingga jam sembilan, diharapkan
sudah cukup waktu untuk zat-zat tersebut menguap karena disinari oleh matahari.
Adapun penyakit yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan memberikan pakan yang
terlalu pagi adalah radang insang, diakibatkan oleh parasit karena ikan memakan
pakan yang telah tercemar oleh zat-zat yang merugikan.
Persiapan Pemberian Pakan Lele
Walaupun
terlihat sepele, persiapan pemberian pakan juga merupakan faktor yang tidak
bisa dilupakan dalam tata cara pemberian pakan lele. Persiapan pemberian pakan
untuk pakan yang berbentuk pelet, sebaiknya para pengusaha ternak lele harus
membiasakan membibis pakan pelet yang akan diberikan (kecuali pelet tenggelam),
Bibis adalah proses membasahi pelet dengan air (dianjurkan dengan air hangat),
gunanya agar pelet mengembang, sehingga ikan lele yang mempunyai sifat rakus
tidak akan memakan pelet terlalu banyak atau berlebihan, jika kita memberikan
pelet dalam kondisi kering, lele akan terus saja menyantap pelet dengan rakus,
terlalu banyaknya lele menyantap pelet kering yang belum mengembang akan
berakibat fatal, karena pelet-pelet tersebut akan mengembang dalam perut lele,
kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan lele bahkan bisa mengakibatkan
kematian.
Adapun
tata cara pemberian pakan lele untuk pakan tambahan persiapannya adalah dengan
cara mengolah atau membersihkan pakan tersebut dengan baik, misalnya jika kita
membeli cacing sutera dari toko ikan atau pengepul, sebaiknya cacing-cacing
tersebut dicuci atau dibilas sebelum disebar ke kolam. Atau jika kita
menggunakan ayam tiren pada segmen pembesaran, sebaiknya ayam tersebut direbus,
jangan dibakar, karena jika dengan proses membakar, biasanya yang matang/hangus
hanya bagian kulitnya saja, sementara bagian dalamnya belum matang, sehingga
masih terdapat zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan ikan, sementara jika
prosesnya dilakukan dengan cara merebus, biasanya ayam tiren akan matang secara
keseluruhan dan aman dikonsumsi oleh lele.
Cara Memberikan Pakan
Cara
memberikan pakan yang baik juga wajib diketahui oleh para pelaku usaha ternak
lele agar tata cara pemberian pakan lele menjadi lengkap dan tepat guna.
1. Cara memberikan pakan yang berbentuk
pelet apung harus dilakukan dengan cara menyebar pelet menjadi tiga bagian,
untuk mudahnya kita umpamakan tiga bagian kolam adalah ujung kanan, tengah dan
ujung kiri, langkah pertama adalah sebar pelet secukupnya pada sisi ujung kanan
kolam, setelah pelet habis, sebar lagi secukupnya pada sisi tengah kolam,
setelah habis sebar lagi pada sisi ujung kiri kolam, lakukan proses tersebut
sampai ikan lele kenyang, cirinya adalah terlihatnya beberapa butir pelet yang
tersisa pada saat ditebar dipermukaan kolam. Metode pemberian pakan seperti ini
dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak, sehingga membantu pertumbuhan ikan,
selain itu, dengan cara ini para pelaku usaha ternak lele juga dapat mengontrol
tingkat responsif ikan lele.
2. Untuk pelet tenggelam cara
memberikannya berbeda, pelet tenggelam tidak disebar, melainkan hanya
ditebarkan pada satu titik, sesuai namanya sifat pelet tenggelam akan tenggelam
pada saat ditebar, jadi tebarkanlah sedikit-sedikit, karena lele termasuk ikan
yang suka mengejar pakan yang bergerak, jadi dikhawatirkan pelet yang terlanjur
tenggelam tidak akan dimakan, jika pada titik pemberian pakan pelet tenggelam
respon ikan sudah nampak menurun, sebaiknya pemberian pakan dihentikan, ulangi
dan lakukan lagi prosesnya pada setiap pemberian pakan pelet tenggelam.
3. Pada segmen pembenihan, pakan alami
seperti cacing sutera diberikan dengan cara disebar di sudut, di sisi dan di
bagian tengah kolam, cacing sutera yang telah dibersihkan/dibilas lalu diambil
seujung tangan kemudian diletakkan pada titik yang berbeda, tehnik ini sangat
efektif karena larva lele yang berjumlah ribuan yang tersebar di seluruh bagian
kolam akan rata mendapatkan makanan. Sementara pada segmen pembesaran,
pemberian pakan tambahan seperti ayam tiren sebaiknya digantung, hal ini
dilakukan agar meminimalisasikan sisa tulang yang berserakan pada dasar kolam,
dengan cara seperti ini, tulang yang tersisa di tali gantungan dapat segera
dibuang, sisa tulang yang berserakan bisa sangat berbahaya bagi pelaku ternak
lele pada saat panen atau menguras kolam, karena bisa saja terinjak dan melukai
kaki atau dapat merobek terpal bagi pengguna kolam terpal.
Kami
harap ulasan tentang budidaya ikan lele ini bermanfaat, dengan diterapkannya
cara pemberian pakan lele yang baik dan benar, para pelaku usaha ternak lele
dapat mencegah resiko lele terserang penyakit atau kerugian lainnya, sehingga
angka kematian lebih dapat diminimalisir dan dapat mencapai target produksi
yang diinginkan, serta mendapatkan keuntungan maksimal.
(sumber:
ternaklele)
Komentar
Posting Komentar